0
Apa
yang telah anda lakukan untuk menjaga Sistem Operasi Windows XP tetap
aman dari serangan Virus? Memasang antivirus? Atau update Antivirus-kah?
Benar, cara-cara tersebut dapat digunakan untuk mempertahankan
kestabilan sistem operasi Windows kita. Namun keteledoran dalam
mengaupdate antivirus dapat mengakibatkan rapuhnya keamanan komputer
kita, sehingga lemah dalam menahan serangan virus. Hal ini dapat
berakibat pada kerusakan total Sistem operasi, yang pada akhirnya
diperbaiki dengan “install Ulang Sistem Operasi”.
Sangat
membosankan memang, jika jalan satu-satunya adalah install ulang.
Selain memakan waktu yang lama, proses install ulang juga sangat
membosankan. Mengapa demikian? Karena kita wajib menginstall kembali
setiap software yang diperlukan. Baik sofware Utiliti, Design,
Multimedia, Dokumen, dan lain sebagainya. Nah pada kesempatan ini akan
dijelaskan beberapa langkah sederhana yang lumrah dan digunakan
sebagaian orang dalam melakukan proteksi OS-nya. Cara-cara ini mungkin
belum biasa bagi orang yang belum mengetahuinya. Namun apa salahnya
mencoba, dan sangat mungkin membantu pertahanan komputer anda. Adapun
cara-cara tersebut adalah sebagai berikut.
Sekuriti XP Sederhana
1. Matikan fungsi “Autorun dan Autoplay”.
Cara
mematikan autorun dan autoplay yang saya tahu dapat dilakukan
dengancara menggunakan REGEDIT untuk autorun. Dan menggunakan GPEDIT
untuk Autoplay. Fungsi kedua opsi ini sama namun cara aktifasinya
berbeda.
a. Melalui regedit.
Buka regedit melalui: Klik start > Run > tuliskan “regedit” pada box > klik ok.
Ikuti string berikut :
HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer
Klik ganda NoDriveTypeAutoRun dan masukkan angka 95 pada Value Data.
b. Melalui gpedit.
Buka gpedit melalui: Klik start > Run > tuliskan “gpedit.msc” pada box > klik ok.
Ikuti string berikut ini :
Computer Configuration > Administrative Templates > System
Klik double Turn Off Autoplay dan klik enabled.
2. Aktifkan fungsi disbled Copy Paste melalui USB.
Aktifkan
fungsi copy paste USB jika diperlukan saja. Konfigurasi ini dapat
dilakukan melalui regedit dengan menggunakan string berikut ini.
a. Klik Start > Run > tuliskan “regedit” > klik ok.
Klik HKEY_LOCALMACHINE > SYSTEM > CurrentControlSet > Control
b. Klik kanan pada Control pilih New>Key, beri nama “StorageDevicePolicies”.
c. Klik kanan pada StorageDevicePolicies, pilih New > DWord Value beri nama “WriteProtect”.
d. Klik double pada WriteProtect tersebut, dan ganti value datanya menjadi 1.
e. Kemudian Restart Komputer/Laptop Anda.
Jika berhasil, setiap kali mengcopy paste file, maka akan muncul komentar : Error Copying File or Folder.
Jika ingin mengembalikan ke kondisi semula, ganti value datanya menjadi 0.
3. Update Antivirus.
Update
antivirus ini dimaksudkan untuk memperbaharui database virus-virus baru
yang belum teridentifikasi oleh antivirus yang kita gunakan. Sehingga
setelah diupdate, antivirus dapat mengenali virus tersebut. Update
antivirus dapat dilakukan dengan mendownload file
update melalui situs produsen antivirus yang kita gunakan. Dapat juga
dilakukan dengan automatic update ketika komputer kita terhubung ke
internet.
4. Scan Flash Disk.
Scanlah
setiap flash disk yang terhubung ke komputer. Buka file-file flash disk
setelah proses scan selesai dan dinyatakan bersih atau virus yang
bercokol di dalam flash disk telah terhapus atau diperbaiki.
5. Kenali File Application yang dianggap aneh.
Tindakan
ini dilakukan dengan tujuan agar file application tersebut tidak kita
jalankan. Karena proses penyebaran Virus dilakukan melalui file-file
jenis ini. Infeksi dapat terjadi setelah file-file tersebut dijalankan.
Hal ini dapat terjadi jika antivirus anda tidak mengenali virus dengan
jenis tertentu. Bisa jadi karena belum meng-Update antivirus. Maka perhatikanlah poin ini.
6. Hindari kebiasaan menyimpan file di Drive tempat Sistem Operasi di installkan. Biasanya drive yang digunakan adalah
C:\ . Maka simpanlah file dan data yang penting diluar drive ini,
seperti D:\ atau E:\ jika ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari
kemungkinan terburuk jika Komputer perlu diinstall Ulang. Sehingga tidak
merepotkan dalam membackup data-data yang terdapat di Drive tempat OS
(sistem Operasi) bercokol.
7. Lakukanlah
Backup sistem operasi dengan menggunakan applikasi sejenis Ghost. Hal
ini sangat membantu anda dalam menghindari install ulang Sistem Operasi.
Sebenarnya Penggunaan Ghost sama dengan install ulang komputer, tetapi
lebih cepat dan simpel karena memungkinkan anda untuk membackup
Aplikasi-aplikasi yang di installkan, sehingga tidak perlu diinstall
kembali. Backup ini dilakukan setelah install ulang dan instalasi
beberapa aplikasi yang anda anggap penting, seperti Antivirus, Ms Word
dsg.
8. Buat System Restore pada Komputer anda.
Tindakan
ini lebih simpel dibandingakan dengan membackup Sistem Operasi. Restore
Point digunakan untuk mengembalikan kembali bentuk Windows saat kita
membuat Restore poin terakhir. Caranya adalah :
a. Setelah
proses install Ulang Sistem operasi, bikin sebuah restore point. Dengan
cara: Klik Start > All Program > Accessories > System Tools
> System Restore
b. Klik Create a Restore Poin, dan klik Next.
c. Bikin nama restore Point. Dan Klik Create.
Hal
ini menandakan anda membuat sebuah Restore Poin dan sewaktu-waktu anda
bisa mengembalikan Keadaan Sistem Operasi anda ke bentuk ketika Restore
Point di buat. Ingat! Ini hanya berlaku untuk Sistem. Tidak berpengaruh
dalam proses penyimpanan data.
0Awesome Comments!