jaringan

A. Jaringan
Sama seperti istilah komunikasi data, istilah network atau jaringan juga belum ada pembakuan yang pasti, karena itu untuk penjelasan lebih lanjut maka network atau jaringan ini didefinisikan sebagai hubungan antara dua atau lebih system komputer melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu dengan yang lain. Dalam membahas jaringan ada tiga komponen yang penting yang perlu di mengerti yaitu : Host atau node Link Perangkat Lunak (Software)

1. Host atau Node (simpul)
Host atau node (simpul) adalah sistem komputer yang berfungsi sebagai sumber atau penerima dari data yang dikirimkan. Local host adalah sistem komputer yang dapat diakses oleh pemakai tanpa melalui jaringan, sedangkan remote host adalah sistem komputer yang hanya dapat digunakan melalui jaringan. Baik local maupun remote host dalam jaringan disebut sebagai simpul.

2. Link Link adalah media komunikasi yang menghubungkan antara node yang satu dengan node yang lain. Media ini berupa saluran transmisi misalnya kabel. Local Area Network dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer yang lokasinya terbatas di dalam satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media komunikasi seperti misalnya jaringan telepon. Pemilik dan pengelolan jaringan media komunikasi adalah pemili LAN itu sendiri.

 3. Perangkat lunak Perangkat lunak (software) adalah program yang mengatur dan mengelola jaringan secara keseluruhan. Program ini terdapat baik di sistem komputer sebagai sumber data maupun di sistem komputer sebagai penerima data. Disamping itu software juga memungkinkan sistem komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem komputer lain, karena sama seperti manusia hanya bisa berkomunikasi bila memiliki bahasa yang sama. Software-lah yang terutama melakukan hal tersebut (ini dikenal dengan istilah “protocol”). Ketiga komponen tersebut tadi harus ada untuk membentuk suatu jaringan.

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media transmisi/komunikasi, sehingga dapat saling berbagi dalam menggunakan data, program, dan perangkat .

Tujuan jaringan komputer :
Mencegah pengadaan perangkat keras berlebihan Mengefisienkan dan mempercepat komunikasi antar data

Klasifikasi Jaringan
Jaringan ini dapat diklasifikasikan menjadi LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Are Network). LAN biasanya dibangun untuk menangani kebutuhan komunikasi antar gedung pada kampus atau perkantoran. Sementara, WAN dibangun pada daerah yang sangat luas, yang mampu mengkoneksikan kota atau negara

 B. Local Area Connection (LAN)
 Sebelum timbulnya teknologi Local Area network atau disingkat LAN, pada dasarnya hanya dikenal Wide Area Network (WAN). Munculnya teknologi LAN menyebabkan perlu dibedakannya antara beberapa jenis Network dilihat dari sudut luas jangkauan atau jarak capainya dan media yang dipergunakannya.

Local Area Network dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer yang lokasinya terbatas di dalam satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media komunikasi seperti misalnya jaringan telepon. Pemilik dan pengelolan jaringan media komunikasi adalah pemili LAN itu sendiri.

Komponen-komponen dasar LAN

 Beberapa komponen dasar yang biasanya membentuk suatu LAN adalah sebagai berikut: Workstation Server Client Link (Hubungan) Transceiver Network Interface Card (Network Controller) Software Network

Workstation
Karena LAN terutama dikembangkan di dunia PC maka banyak istilah yang berhubungan dengan PC.
Dalam istilah jaringan maka workstation sebenarnya adalah node atau host yang berupa suatu sistem komputer. Sistem komputer tersebut dapat merupakan sistem komputer yang paling sederhana yaitu PC atau dapat juga suatu sistem komputer yang besar seperti sistem minicomputer, bahkan suatu mainframe.

 Server
 Sesuai dengan namanya ini adalah hardware atau perangkat keras yang berfungsi untuk melayani jaringan dan workstation yang terhubung pada jaringan tersebut.
Server dapat berupa sistem komputer yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut, sehingga ia tidak dapat digunakan sebagai workstation, karena baik secara hardware maupun software ia berfungsi mengelola jaringan. Tetapi ada juga server yang sebenarnya berupa workstation dengan disk drive yang cukup besar kapasitasnya. Dalam hal ini server tersebut dapat digunakan juga sebagai workstation oleh si user/pemakai. Contoh server yang berfungsi untuk mengelola jaringan adalah DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server. Server ini mengelola penggunaan IP, sehingga tidak terjadi IP conflict saat mengkonfigurasi alamat host.

 Client
Sebuah workstation umumnya berfungsi sebagai client dari suatu server, karena memang workstation akan menggunakan fasilitas yang diberikan oleh suatu server. Jadi server yang melayani, sedangkan client yang dilayani. Baik server maupun client dalam jaringan dikenal sebagai node.

 Link (Hubungan)
Workstation dan server tidak dapat berfungsii apabila peralatan tersebut secara fisik tidak saling dihubungkan. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai media transmisi yang umumnya berupa kabel. Disamping itu terdapat peralatan pelengkap yang pada dasarnya berguna untuk memperpanjang jarak capai hubungan jaringan tersebut seperti misalnya repeater, bridge, gateway, dan sebagainya.

Transceiver
Perangkat keras yang menghubungkan workstation atau sistem komputer dengan media transmisi misalnya kabel koaksial (coaxial cable) pada LAN Ethernet. Jadi workstation tidak langsung dihubungkan tetapi melalui transceiver dan kabel transceiver (maksimum 50 meter) ke coaxial cable tersebut. Perlu diperhatikan bahwa untuk Ethernet diperlukan terminator pada ke dua ujung kabel agar sinyal yang melalui kabel tersebut berjalan dengan baik.

Network Interface Card
NIC
 adalah sebuah PCB (Print Circuit Block) yang dipasangkan ke sebuah kartu ekspansi dari bus pada motherboard komputer. NIC bekerja pada layer 2 karena setiap kartu ini memiliki alamat yang unik yang disebut MAC Address. Alamat ini berfungsi untuk mengontrol komunikasi data pada host di jaringan. Suatu workstation tidak dihubungkan secara langsung dengan kabel jaringan ataupun dengan transceiver cable, tetapi melalui suatu rangkaian elektronika yang dirancang khusus untuk menangani network protocol yang berhubungan dengan hardware. Rangkaian ini disebut Network Interface Card atau Network Controller. Network Controller ini berbeda-beda untuk setiap jenis LAN, tetapi memang ada controller yang rangkaiannya dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk lebih dari satu jenis LAN.

 Software Network
Software ini sangat penting dan mutlak, karena tanpa software maka jaringan tersebut tidak akan berfungsi sehingga workstation dan server tidak dapat bekerja sebagaimana yang dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan sistem komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem komputer yang lain. Bagus tidaknya suatu LAN sangat ditentukan oleh bagus tidaknya software yang mengelola jaringan tersebut. Faktor software inilah juga yang menentukan perbedaan antara jenis LAN yang satu dengan LAN yang lain demikian pula fasilitas apa saja yang dapat diperoleh dengan menggunakan LAN sangat ditentukan oleh software tersebut.

 Jenis-jenis LAN
Sebelum membicarakan LAN lebih lanjut, perlu terlebih dahulu kita mengetahui tentang jenis jaringan yang ada. Jenis LAN tidak menyimpang dari jenis jaringan tersebut. Jenis LAN dapat dilihat dari beberapa hal : Media Transmisi Metode Transmisi Topologi Metode Akses

1. Jenis LAN Berdasarkan Media Transmisi
Jenis media yang digunakan untuk suatu local area network adalah sebagai berikut : Twisted Pair Kabel Koaksial (Coaxial Cable) Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)


       Twisted Pair
Media ini paling panyak dikenal yang merupakan kabel telepon yang sudah banyak digunakan. Kabel ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu mudah digunakan dan relatif tidak mahal, tetapi kerugiannya hanya dapat digunakan untuk jarak yang pendek, mudah terpengaruh oleh gangguan (noise) dan kecepatan data yang dapat didukungnya terbatas.
Memang ada cara-cara untuk memungkinkan jarak capai data yang dikirimkan lebih jauh,tetapi realibilitasnya diragukan, sehingga prktis jarang sekali digunakan, apalagi bila data yang dikirim jumlahnya sangat banyakk. Meskipun demikian, bila dibandingkan dengan masa lalu, dewasa ini terdapat teknologi yang memungkinkan pemakaian kabel jenis ini untuk jarak yang cukup jauh seperti sampai satu atau dua kilometre, tetapi untuk komunikasi data biasa dan bukannya dalam suatu jaringan.
Kabel ini terdiri dari dua jenis yaitu “shielded” (setiap pasang kabel diberi perlindungan lagi) dan “unshielded”. Jenis shielded lebuh mahal, tetapi lebih tahan terhadap gangguan dari luar misalnya medan magnet dan  medan listrik. Perkiraan data rate maksimum untuk jenis shielded 16 Mbps, sedang unshielded hanyalah 10 Mbps.
       Kabel Coaxial (Coaxial Cable)
Media ini dewasa ini yang paling banyak digunakan untuk Local Area Network. Kabel ini adalah  kabel yang juga digunakan pada televisi, terutama industri CATV (cable tv). Data yang dikirimkan melalui media ini dapat mencapai jarak yang relatif jauh, kecepatan pengiriman data dapat tinggi sekali (high bit rates), hampir tidak terpengaruh oleh gangguan atau noise dan  harga relatif tidak terlalu mahal (meskipun lebih mahal dari twisted pair).
Kerugiannya adalah data yang dikirim melalui media ini relatif mudah diambil atau dibajak (tapped), sehingga keamanan data tidak terjamin sepenuhnya. Sebenarnya di samping kerugian hal ini merupakan suatu keuntungan, karena kemudahan ini menyebabkan media ini mudah dihubungkan dengan system komputer atau peripheral dan teknologi LAN yang popular (Ethernet) berdasarkan kemudahan ini.
Pada Ethernet kabel koaksial dihubungkan dengan system komputer melalui transceiver yang pada dasarnya berfungsi “mengambil” data yang sedang berjalan
Kerugian lain adalah  ukuran fisik kabel ini seringkali tidak memungkinkannya dipasang pada keadaan ruang tertentu. Perlu diketahui bahwa ukuran kabel ini jauh lebih besar dari twisted pair. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperkecil kabel ini, tetapi akubatnya jarak capai dan kecepatan data juga menjadi lebih rendah. Ukuran kabel yang lebih kecil ini antara lain digunakan untuk “thin-wire Ethernet”. Data rate maksimum yang dapat diperkirakan dapat dicapai oleh jenis kabel ini adalah 30 Mbps.
        Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
Media ini dianggap media yang paling ideal, karena mempunyai keuntungan seperti ukuran yang kecil, jarak capai data yang jauh sekali, kecepatan data juga bisa sangat tinggi, dan tidak terpengaruh oleh gangguan atau noise.
Kerugiannya adalah harganya dewasa ini masih mahal dan teknologinya masih dalam perkembangan, tetapi di masa yang akan datang media ini akan menggantikan media yang sekarang ada. Pemasangan kabel ini juga lebih sukar , karena memerlukan keahlian khusus.
Berbeda dengan  media yang lain, media ini menggunakan teknologi cahaya, karena itu ia juga tidak mengganggu dan terganggu keadaan sekelilingnya. Data rate maksimum diperkirakan dapat dicapai dengan teknologi yang ada dewasa ini adalah 100 Mbps.
Jenis LAN berdasarkan Topologi
Jenis jaringan juga dapat dibedakan atas bagaimana system atau node yang satu dihubungkan dengan sitem atau node yang lain atau berdasarkan topolginya, yakni :
    1. Point to point
    2. Star
    3. Ring
    4. Bus
    5. Tree
  1. Point to Point
topologi yang paling sederhana yang dapat digambarkan sebagai berikut :
  1. Star
Topologi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Kerugian topologi ini yaitu bila system atau node di pusat tidak bekerja, maka seluruh jaringan/network juga tidak bekerja
3. Ring
Topologi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
4. Bus
Topologi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
5. Tree
Topologi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
6. Jenis LAN berdasarkan Metode Akses
Yang dimaksud dengan  metode akses atau  metode pengambilan data oleh system dari jaringan adalah bagaimana atau cara system menggunakan jaringan secara bersama.
    1. CSMA / CD
    2. Token Passing
    3. CSMA/CD
CSMA / CD adalah singkatan darri CarrierSense Multiple Access (CSMA) with Collision Detection (CD). Pada cara ini setiap system pada suatu node sebelum menggunakan  jaringan akan  memeriksa apakah jaringan tersebut sedang dipakai atau tidak (carrier sense), bila bebas  ia akan segera mengirimkan data yang dikehendakinya beserta “alamat” yang dituju. Data ini dikirimkan ke semua node atau system  (broadcast) dan node yang alamatnya sesuai akan mengambil data tersebut.
Bila secara bersamaan ada node lain yang akan mengirimkan data, maka akan terjadi tabrakan dan dalam hal ini dapat dideteksi oleh node pengirim (collision detection). Node tersebut akan  menunggu berdasarkan waktu tertentu untuk kemudian mengulang pengiriman data dan tidak akan bertabrakan dengan data dari node yang lain.
Keuntungan cara ini adalah data yang dikirimkan praktis segera diterima oleh node atau system yang dituju, karena hanya ada penundaan yang singkat (short delay), yang pada dasarnya adalah waktu untuk menempuh jarak dari pengiriman ke penerima. Keuntungan lain adalah  cara ini sederhana pelaksanaannya dan dewasa ini cara ini sudah “matang” (mature), karena sudah lama perkembangannya.
Kerugian cara ini yaitu sukar diramalkan bilamana dan karakteristik terjadinya “tabrakan”(non deterministic), meskipun berdasarkan statistik dari pelaksaan jaringan yang paling rumit dan menggunakan paling banyak node dewasa ini terjadinya “tabrakan” tadi sangat kecil, di bawah 20% dari kapasitas maksimum pemakaian jaringan.
Kerugian lain adalah  jarak antara node yang satu dengan node yang paling jauh hanya terbatas. Untuk memperpanjang jarak tersebut diperlukan peralatan tambahan.
       Token Passing
Untuk pengiriman digunakan suatu “tanda (token)” yang akan dikirimkan secara “estafet” dari system atau node yang satu ke node yang lain. Sistem yang menerima “token” inilah yang berhak mengirim data dan setelah data dikirimkan maka “token” tersebut diteruskannya ke node yang lain.
Keuntungan cara ini adalah waktu pengiriman data dapat dihitung (deterministic), sehingga mudah penanggulangan dan mencari usaha untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul.
Kerugian cara ini adalah adanya waktu  tunda pengiriman data, karena suatu siatem atau node baru dapat mengirim data bila ia telah menerima “token”. Perlu diperhatikan bahwa lamanya waktu  tunda ini dapat dihitung. Kerugian lain adalah pelaksaan metode juga relatif lebih rumit dari CSMA/CD.
Salah satu kesulitan lain dari cara ini yaitu keharusan adanya suatu mekanisme untuk memonitor “token” yang beredar. Mekanisme tersebut harus dapat mencegah terjadinya kesalahan seperti misalnya karena suatu kesalahan “token” tersebut tidak pernah mencapai system yang hendak mengirim data, Sehingga ia tidak perlu menunggu dengan percuma.
C. Perangkat LAN
    1. Media
Media yang dimaksud disini berupa kabel, seperti twisted pair, coaxial, dan fiber optic.
    1. Repeater
Repeater adalah fasilitas paling sederhana dalam jaringan komputer. Fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari satu kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel LAN yang lain, tujuannya untuk memperjauh jarak antar dua jaringan. Repeater memiliki sebuah port input dan sebuah port  output..
Repeater diklasifikasikan sebagai perangkat layer 1 karena kemampuannya hanya membaca level bit tanpa melihat informasi yang lain.
    1. Hub
Hub sebenarnya adalah repeater dengan banyak port. Bekerja di layer fisik dan berujuan  untuk menguatkan kembali sinyal dan kemudian mengirimkannya ke semua segemen. Dengan kemampuan yang sama dengan repeater , maka hub juga bekerja di layer 1.
4. Bridge
Bridge juga meneruskan paket dari satu segman ke segmen lain, tetapi bridge lebih pintar dan cerdas dibandingkan dengan  repeater. Bridge bekerja dengan meneruskan paket Ethernet dari satu jaringan ke jaringan lain. Bridge bekerja pada layer data link, layer ke-2 pada model OSI
5. Switch
Switch berfungsi sepeerti filtering, flooding, dan mengirimkan frame. Ia bekerja menggunakan alamat tujuan masing-masing frame. Switch bekerja pada layer ke-2
6. Router
Router mampu melewatkan paket dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya. Router memiliki kemampuan untuk menentukan jalur terbaik yang digunakan bagi transmisi lalu lintas network.
D. Protokol
Sama seperti manusia yang saling berkomunikasi harus saling mengerti dan berbahasa yang sama, demikian pula halnya apabila dua buah system  komputer atau lebih hendak saling berkomunikasi.
Protokol adalah aturan-aturan atau  prosedur yang  mengatur bagaimana dua buah system komputer dapat saling berkomunikasi. Protokol ini harus ditaati oleh kedua belah pihak agar komunikasi antara keduanya dapat berlangsung dan berhasil.
Sampai saat ini setiap pembuat komputer (vendor) dan / atau peralatan komunikasi pada umumnya mempunyai protocol sendiri, sehingga pada dasarnya peralatan/system komputer tersebut hanya dapat berkomunikasi dengan peralatan/komputer jenis yang sama.
Keadaan ini dengan sendirinya sangat merugikan pihak pemakai, karena mereka menjadi sangat tergantung pada satu merk atau penjual (vendor) tertentu saja dan akibatnya sangat sukar untuk bekerja sama atau berkomunikasi dengan pihak lain guna saling bertukar informasi.
Hal inilah yang mendorong usaha-usaha melakukan pembakuan atau standarisasi protocol di dalam komunikasi data antar system komputer dan dalam hal ini adalah jaringan khususnya local area network
E. Model OSI
OSI adalah medel utama untuk komunikasi pada jaringan. Meskipun terdapat model lain, banyak vendor menghubungkan produk mereka dengan model OSI, terutama  unuk pengajaran  penggunaan produknya. Mereka berpendapat bahwa OSI adalah model terbaik agar orang mampu  memahami cara mengirim dan  menerima data pada jaringan . Model OSI memperlihatkan  fungsi  yang terjadi pada tiap  layernya sehingga orang dapat memahami bagaimana sebuah informasi menempuh tujuannya pada jaringan.
Dalam model referensi OSI, terdapat 7 layer, yang menggambarkan fungsi network tertentu. Pembagian tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut:
  1. Membagi komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana
  2. Membuat standar  untuk komponen jaringan yang memungkinkan  pengembang dan dan dukungan multiple-vendor 
  3. Memungkinkan hardware dan  software jaringan yang  berbeda untuk berkomunikasi satu dengan yang lain
  4. Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi layer yang lain, sehingga dapat berkembang lebih cepat. 
  5. Membagi  komunikasi jaringan ke bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipelajari dan dimengerti.
  6. Ketujuh layer OSI tersebut adalah:
  7. Layer 7: The application layer
  8. Layer 6: The presentation layer
  9. Layer 5: The session layer
  10. Layer 4: The transport layer
  11. Layer 3: The network layer
  12. Layer 2: The data link layer
  13. Layer 1: The physical layer
  14. Setiap  OSI  layer  memiliki  fungsi-fungsi  yang  harus  dipenuhi  agar  paket  dapat berjalan dari sumber ke tujuan dalam sebuah jaringan. Berikut ini deskripsi singkat dari setiap layer dalam model referensi OSI.
  15. Layer 7: The Application Layer
  16. Layer aplikasi merupakan layer OSI yang paling dekat dengan user, ia memberikan servis  jaringan ke aplikasi user. Layer ini berbeda dengan layer yang lain karena ia tidak memberikan layanan pada layer lain, tetapi pada aplikasi di luar model OSI. Untuk memudahkan pemahaman tentang layer 7, analogikan dengan browser.
  17. Layer 6: The Presentation Layer
  18. Layer presentasi  memastikan informasi yang dikirimkan oleh layer aplikasi dari sebuah system dapat terbaca oleh layer aplikasi di system yang lain. Jika perlu, layer presentasi akan menterjemahkan format data yang berbeda menggunakan sebuah format umum.
  19. Layer 5: The Session Layer
  20. Layer  sessi membuka, me-manage, dan mengakhiri sessi antara 2 host yang berkomunikasi.  Layer sessi memberikan layanan ke layer presentasi. Ia juga melakukan sinkronisasi dialog antara 2 layer presentasi host dan mengatur pertukaran atanya.
  21. Layer 4: The Transport Layer
  22. Layer transport melakukan segmentasi data dari host pengirim dan menyusun kembali data ke dalam sebuah data stream di system host penerima. Dalam memberikan layanan komunikasi, layer transport membuka, mengatur, dan mengakhiri  virtual  sirkuit  dengan  tepat.  Untuk  memberikan  servis  yang  handal, digunakan  error  detection  dan  recovery,  dan  information  flow  control. 
  23. Layer 3:The Network Layer
  24. Layer network merupakan layer yang memberikan konektivitas dan pemilihan path antara 2 sistem host yang mungkin terletak pada jaringan yang berbeda.
  25. Layer 2: The Data Link Layer
  26. Layer data link memberikan transit data yang handal melalui physical link. Data link berhubungan dengan physical addressing, topology network, akses network, error notification, ordered delivery of frames, dan flow control.
  27. Layer 1: The Physical Layer
  28. Layer physic menentukan spesifikasi elektrik, mekanik, prosedural, dan fungsional untuk mengaktifkan, me-maintain, dan menutup link fisik antar end system. Beberapa karakteristik seperti level tegangan, jarak transmisi maksimum, konektor fisik dan sebagainya ditentukan oleh spesifikasi layer fisik.
F. Model TCP/IP
Meskipun model OSI telah diakui secara umum, sebenarnya sejarah dan teknis dari standard terbuka dari internet adalah model TCP/IP. Model ini dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan tujuan membentuk jaringan yang mampu bertahan dalam kondisi apapun dan paket data dapat terkirim kapanpun dan dalam kondisi apapun. Model ini telah ,menjadi standar internet sehingga mampu berkembang. Berbeda dengan model OSI, model TCP/IP memiliki 4 layer.
Keempat layer TCP/IP tersebut adalah:
    1. Layer 4: The application layer
    2. Layer 3: The presentation layer
    3. Layer 2: The session layer
    4. Layer 1: The transport layer
1. The Application Layer
Layer ini bertanggung jawab mengirim data dan menerima data  dari media fisik. Pada layer ini terdapat semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP ini, misalnya FTP (File Transport Protocol) yang berfungsi memberikan layanan untuk download dan upload files dan Telnet yang mampu member layanan remote access dari jarak jauh. Contoh aplikasi lainnya adalah HTTP (Hypertext Transfer Protocol), SMTP (Simple Mail Transport Protocol), DNS (Domain Name Service,dan TFTP (Trifial File Transport Protocol)
2. The Transport Layer
Layer ini bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara 2 host/komputer, pada layer ini terdapat TCP dan UDP.
3. The Internet Layer
Layer ini bertujuan menyampaikan paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat ARP (Address Resolution Protocol) yang berfungsi mencari alamat hardware dari suatu komputer yang terletak pada jaringan yang sama dan ICMP (Internet Control Protocol) yang berfungsi menngirim pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data
 
4. The Network Access Layer
Layer ini bertanggung jawab mengirim dan menerima data dari media fisik. Media fisik dapat berupa kabel, serat optik , dan gelombang radio. Pada layer ini sinyal listrik diubah menjadi data digital yang dapat  dimengerti oleh computer
G. Addressing/Pengalamatan
IP  Address  yang  mengidentifikasi  secara  unik  setiap  host  di  jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar. IP Address adalah bilangan biner sepanjang 32 bit yang digunakan sebagai alamat pada tiap-tiap komputer  yang  terkoneksi  pada  sebuah  jaringan,  yang  tiap  8  bit  nya  (octet) dipisahkan oleh tanda titik (dot). P Address setiap komputer pada sebuah jaringan harus unique (artinya nggak boleh ada komputer dalam sebuah group jaringan yang punya IP address sama)
Dalam sebuah IP Address terbagi menjadi dua bagian yaitu Network ID dan Host ID.  Network  ID  menunjukkan  alamat  dari  jaringan,  sedangkan  host  ID menunjukkan no urut dari komputer/host. Contoh IP address.
    1. Pembagian IP berdasarkan alamat
 Pada jaringan komputer, IP address dibagi menjadi 3 kelas yaitu :


       Address KelasA
Bit pertama dari IP address adalah 0
Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya: 0-127
Hanya ada kurang dari 128 jaringan dengan kelas A
Setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host
  
Contoh IP Kelas A :
       IP 10.25.32.8 ( 00001010 . 00011001 . 00100000 . 00001000), masuk kelas A karena octet pertama terletak di range (jangkauan) kelas A 
       Berarti Network ID nya : 10.0.0.0 dan Host ID nya 25.32.8
No host 0 dan 255 tidak boleh digunakan dalam pengalamatan jaringan, karena host 0 digunakan sebagai alamat network ID sedang host 255 digunakan sebagai alamat broadcast.
Pada contoh di atas alamat network ID nya : 10.0.0.0, sedang alamat
broadcast 10.255.255.255
       Address Kelas B
Bit pertama dari IP address adalah 10
Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya: 128-191
Terdapat ribuan jaringan dengan kelas B
Setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host
Contoh IP kelas B :
       IP :  172.16.32.6 (10101100.00010000.00100000.00000110 ), termasuk kelas B karena octet pertama terletak pada range kelas B.
       Alamat Network ID pada contoh di atas adalah 172.16.0.0, sedang alamat broadcastnya adalah 172.16.255.255
       Address Kelas C
Bit pertama dari IP address adalah 110
Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya: 192-223
Terdapat jutaaan jaringan kelas C
Setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host
Contoh IP kelas C :
       IP:  192.168.5.7  (11000000.10101000.00000101.00000111),  termasuk kelas C karena octet pertama terletak pada range kelas C
       Network ID : 192.168.5.0, sedang alamat broadcastnya : 192.168.5.255
H. Pembagian IP Berdasarkan Kegunaan
       IP Public
       Jadi, jika kita mempunyai sebuah LAN yang terkoneksi ke internet, maka semua komputer host menggunakan IP Public
       Pemberian  IP  Address  Public  diatur  oleh  Internet  Assigned  Numbers Authority (IANA).
       Di perlukan Network Address Translator (NAT) agar IP Address private bisa dikenali diinternet. 
       IP Private
Adalah IP Address yang kita gunakan di Local Area Network (LAN)
Pembagian IP Address Public.
       Subnet Mask
Selain kita harus mengeset IP pada saat akan membangun LAN, parameter lain  yang  perlu  di  set  adalah  Subnet  mask.  Subnet  mask  digunakan  untuk menunjukkan  Network  ID  dan  Host  ID  pada  sebuah  IP  Address.  Bagian  IPAddress yang semua bitnya pada octetnya bernilai 1 (atau bernilai 255 dalam desimal )menunjukkan Network ID.      
Subnet mask Standar untuk kelas A : 255.0.0.0
Subnet mask Standar untuk kelas B : 255.255.0.0
Subnet mask Standar untuk kelas C : 255.255.255.0